tag:blogger.com,1999:blog-43174320961488718472024-02-20T03:46:34.415-08:00Alif FathurrochmanALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-84040659346442207072011-01-18T05:30:00.000-08:002011-01-18T05:41:05.899-08:00XL Vs ASPerang provider celullar paling seru saat ini adalah antara XL dan Telkomsel. Berkali-kali kita dapat melihat iklan-iklan kartu XL dan kartu as/simpati saling menjatuhkan dengan cara saling memurahkan tarif sendiri.<br />Kini perang 2 kartu tersebut kian meruncing dan langsung tak tanggung-tanggung menyindir satu sama lain.<br />Bintang iklan yang jadi kontroversi itu adalah SULE, pelawak yang sekarang sedang naik daun. Awalnya Sule adalah bintang iklan XL. Di XL, Sule bermain satu frame dengan artis Baim dan Putri Titian.<br />Di situ, si Baim disuruh om sule untuk ngomong, “om sule ganteng”, tapi dengan kepolosan dan kejujuran (yang tentu saja sudah direkayasa oleh sutradara ) si baim ngomong, “om sule jelek..”.<br />Setelah itu, sule kemudian membujuk baim untuk ngomong lagi, “om sule ganteng” tapi kali ini si baim dikasih es krim sama sule. Tapi tetap saja si baim ngomong, “om sule jelek”.<br />XL membuat sebuah slogan, “sejujur baim, sejujur XL”.<br />Iklan ini dibalas oleh TELKOMSEL dengan meluncurkan iklan kartu AS. Awalnya, bintang iklannya bukan sule, tapi di iklan tersebut sudah membalas iklan XL tersebut dengan kata-katanya yang kurang lebih berbunyi seperti ini, “makanya, jangan mau diboongin anak kecil..!!!”<br />Nggak cukup di situ, kartu AS meluncurkan iklan baru dengan bintang sule. Di iklan tersebut, sule menyatakan kepada pers bahwa dia sudah tobat. Sule sekarang memakai kartu AS yang katanya murahnya dari awal, jujur. Sule juga berkata bahwa dia kapok diboongin anak kecil sambil tertawa dengan nada mengejek.<br />Perang iklan antar operator sebenarnya sudah lama terjadi. Namun pada perang iklan yang satu ini, tergolong parah. Biasanya, tidak ada bintang iklan yang pindah ke produk kompetitor. Namun pada kasus ini, saat penayangan iklan XL masih diputar di Televisi, sudah ada iklan lain yang “menjatuhkan” iklan lain dengan menggunakan bintang iklan yang sama.<br /><br />Saran Untuk XL dan AS<br />persaingan antar produk sejenis memang sudah sering terjadi. tapi dalam persaingan bukan hanya menonjolkan keunggulan dari produk yang dihasilkan saja dengan saling menjatuhkan produk dari kompetitor, lebih baik mereka meningkatkan service dari produk mereka ketimbang saling menjatuhkan lewat media elektronik maupun media lainnya. karena masyarakat juga pasti menilai dari kualitas iklan dari produk mereka sebelum menggunakan produk mereka. kalau iklan mereka sudah saling menjatuhkan seperti itu, masyarakat juga kurang simpatik dengan produk yang mereka jual.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-73806318285397390772010-12-27T14:50:00.000-08:002010-12-27T14:53:04.500-08:00Kuis Taguchi MethodJelaskan kelebihan taguchi metod jika dibandingkan dengan metode perancangan produk konvensional?<br />JAWAB<br />Taguchi (2001) menyatakan bahwa metode taguchi merupakan metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dapat menekan biaya kualitas dan resources seminimal mungkin. Sasaran metode tersebut adalah menjadikan produk tidak sensitif terhadap noise, sehingga disebut sebagai robust design.<br />Ross (1996) menjelaskan bahwa filosofi metode taguchi terhadap kualitas terdiri dari tiga buah konsep, yaitu : <br />1. Kualitas harus didesain kedalam produk dan bukan sekedar memeriksanya. <br />2. Kualitas terbaik dicapai dengan meminimkan deviasi dari target, produk harus didesain sehingga robust terhadap faktor lingkungan yang tidak dapat dikontrol. <br />3. Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi dari standart tertentu dan kerugian harus diukur pada seluruh tahapan hidup produk. <br />Roy (2001) menjelaskan bahwa kelebihan metode taguchi dibandingkan dengan desain eksperimen yang lain, meliputi ; <br />1. Metode taguchi lebih efisien karena memungkinkan untuk melaksanakan percobaan yang melibatkan banyak faktor tetapi jumlah unit percobaan yang diperlukan relatif kecil. <br />2. Metode taguchi memungkinkan diperolehnya suatu proses yang menghasilkan produk lebih konsisten dan kurang sensitif (robust) terhadap variabilitas yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (noise). Hal ini disebabkan karena robust design memperhatikan pengaruh faktor kontrol dan faktor noise terhadap rata-rata dan variabilitas suatu performansi secara bersamasama. <br />3. Metode taguchi menghasilkan kesimpulan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap suatu respon dan kesimpulan mengenai taraf-taraf faktor terbaik yang akan menghasilkan respon yang optimum. <br />Metode Taguchi (robust design) memberikan cara yang sistematis dan efisien dalam mengoptimalkan performansi desain, kualitas dan biaya (Unal, 1991).ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-79466237188869174102010-12-27T14:32:00.000-08:002010-12-27T14:35:13.517-08:00Kuis Reverse Engineering1. Jelaskan pengertian reverse engineering<br />2. Apa keuntungan dan kerugian dari reverse engineering?<br />3. Cari contoh aplikasi nyata reverse engineering dalam perancangan produk!<br /><br />Jawaban <br />1. reverse engineering adalah Sebuah metodologi sistematis untuk menganalisis desainperangkat yang ada atau sistem, baik sebagai sebuah pendekatanuntuk mempelajari desain atau sebagai prasyarat untuk re-desain.<br /><br />2. Mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut:<br />a. Waktu yang digunakan dalam pemeliharaan sistem bisa dikurangi<br />b. Dokumentasi, yang sebelumnya belum ada atau hanya minimal untuk program <br />lama, bisa dilakukan<br />c. Menciptakan program terstruktur dari program tak terstruktur atau kode komputer terstruktur yang tidak tepat<br />d. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam pemeliharaan di masa datang lebih mudah dibuat<br />e. Analisis bisa ditampilkan atas sistem untuk mengurangi bagian yang tidak perlu dari kode komputer<br />Kerugian Reverse Engineering<br />a. Masalah kepemilikan. Suatu pihak dapat menyalin karya asli dan mengaku karya tersebut sebagai miliknya. Pemilik asli tidak dapat memberikan bantahan karena tidak ada bukti yang otentik menandakan kepemilikan. <br />b. Pelanggaran copyright. Merupakan penyalinan yang tidak berijin sehingga mengakibatkan kerugian dari pencipta karya karena tidak diperolehnya royalti apapun dari penggandaan tersebut. <br />c. Masalah keaslian. Karya digital dapat dengan mudah diubah, sehingga dapat menyebabkan hilangnya atau berubahnya data-data yang penting dari sebuah karya. <br /><br />3. Dalam penelitian yang dilakukan, perhiasan yang hendak didesain terbuat dari logam berharga seperti emas, perak atau perunggu. Selain itu, jenis perhiasan yang hendak didesain mempunyai bentuk dasar berupa non-silindris. Kemudian, proses pembuatan yang dapat digunakan dalam proses pembuatan prototipnya adalah dengan proses manual, engraving, dan milling dan ditambah proses akhir berupa polishing, dipalu atau disikat. Bentuk desain perhiasan yang hendak diteliti dibagi menjadi tiga macam yaitu bentuk dasar non-silindris dengan elemen cembung, bentuk dasar non-silindris dengan elemen cekung, Prosiding dan bentuk dasar non-silindris dengan kombinasi elemen cembung dan cekung. Desain perhiasan yang baru ini kemudian dibuat dalam bentuk mock up yang terbuat dari lilin plastisin.<br />Lilin plastisin dipilih sebagai material mock up karena mudah dibentuk dan tidak mudah rusak saat proses pemindaian. Selain itu lilin plastisin ini juga memungkinkan proses pemindaian dengan laser scanner dapat berlangsung dengan baik karena dapat memantulkan Prosiding sinar yang dipancarkan. Keuntungan lain dari lilin plastisin dibandingkan material mock up yang lain adalah lilin plastisin dapat digunakan berulang kali sehingga dapat menghemat biaya material. Mock up ini kemudian diletakkan ke dalam 3D laser scanner merek Roland LPX 600 untuk mendapatkan informasi data geometri dari mock up berupa point clouds. Untuk proses selanjutnya, informasi data geometri ini diubah menjadi model computer aided design tiga dimensi dengan format data STL dengan menggunakan perangkat lunak Dr. Picza3. <br />Variabel dan nilai yang digunakan dalam pengoperasian 3D laser scanner ini adalah sebagai berikut : <br />• Jenis pemindaian adalah rotary scanning<br />• Height direction pitch sebesar 1 mm <br />• Circumferensial pitch sebesar 0,9 derajat <br />Nilai dari variabel ditentukan berdasarkan variabel default yang diatur oleh perangkat lunak Dr. Picza3. Diasumsikan bahwa nilai variabel ini adalah nilai yang dapat menghasilkan model computer aided design yang standar. Sedangkan respon yang dicari adalah waktu yang dibutuhkan dalam memperoleh model computer aided design yang sempurna. Model computer aided design yang sempurna didefinisikan sebagai model penuh yang tidak mengandung lubang atau cacat atau sebaliknya yaitu model yang tetap mengandung lubang jika model tersebut adalah model berlubang. Setelah itu, penelitian ini mencoba menganalisis kesempurnaan model computer aided design dari desain perhiasan yang dihasilkan dikaitkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan model computer aided design dari mock up. Data hasil analisis ini kemudian digunakan untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi terkait implementasi dari reverse engineering dalam meningkatkan produktivitas proses desain produk perhiasan.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-12829038969340829762010-12-09T05:22:00.000-08:002010-12-09T05:28:11.213-08:00Peran Pendidikan dalam menyikapi Globalisasi dan meningkatkan budaya kewirausahaanTahun 2002 negara-negara kawasan Asia Tenggara akan memasuki era<br />perdagangan bebas, yang lalu akan diperluas lagi untuk kawasan Asia Pasifik pada 2010,<br />dan melalui mekanisme WTO, dunia akan disatukan pada 2020. Sejak sepuluh tahun<br />yang lalu kita sudah membahas isu globalisasi ini dan segala konsekuensinya bagi tata<br />kehidupan rakyat Indonesia. Kita kahwatir dan cemas, sayangnya pemerintah yang<br />secara formal menyetujui keterlibatan Indonesia memasuki era perdagangan bebas<br />tersebut, ternyata tidak melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantaispasi<br />dampak globalisasi. Akibatnya, kini dunia usaha sibuk membangun aliansi dengan<br />kekuatan internasional untuk mengamankan diri. Sementara masyarakat, khusunya kaum<br />pekerja dan petani dibiarkan bergerak sendiri menghadapi era perdagangan bebas.<br />Perdagangan bebas sebetulnya bukan semata-mata soal pergerakan komuditi yang<br />secara bebas bisa diperdagangan di manapun. Ke dalam istilah tersebut juga menyangkut<br />kebebasan bagi pemodal asing untuk melakukan usaha di Indonesia. Sisi lain dari<br />perdagangan bebas adalah dihilangkannya pembatasan-pembatasan terhadap tenaga kerja<br />asing. Dalam konteks inilah maka kaum pekerja dan calon pekerja Indonesia akan<br />menghadapi tantangan berat.<br />Pertama, kualitas pekerja kita masih di bawah pekerja negara-negara tetangga.<br />Dalam kondisi seperti itu, maka bisa dipastikan kita akan kalah bersaing dengan mereka<br />yang sengaja didatangkan oleh perusahaan asing. Kedua, sistem hukum kita belum<br />memberi perlindungan yang pasti kepada kaum pekerja, sehingga nasib pekerja akan<br />dengan mudah dipermainkan oleh perusahaan. Ketiga, solidaritas di kalangan pekerja<br />masih rendah, sehingga memudahkan perusahaan untuk menekan kepentingan pekerja.<br />Berdasarkan fenomena tersebut, maka dunia pendidikan harus menyiapkan<br />alumnus yang berdaya saing dan memiliki budaya wirausaha. Kewirausahaan pada<br />hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam<br />mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (Suryana, 2000).<br />Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan “Entrepreneurship”, dapat diartikan<br />sebagai “the backbone of economy”, yang adalah syaraf pusat perekonomian atau<br />pengendali perekonomian suatu bangsa (Soeharto Wirakusumo, 1997:1). Secara<br />epistimologi, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai<br />suatu usaha atau suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda.<br />Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan<br />keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang<br />yang dihadapi sehari-hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas,<br />keinovasian dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras<br />untuk membentuk dan memelihara usaha baru.<br />Menurut Marzuki Usman, pengertian wirausahawan dalam konteks manajemen<br />adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya, seperti<br />finansial, bahan mentah dan tenaga kerja untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis<br />baru, proses produksi ataupun pengembangan organisasi. Wirausahawan adalah<br />seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi kombinasi<br />motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat dan kemampuan untuk<br />memanfaatkan peluang usaha. Sedangkan menurut Sri Edi Swasono, dalam konteks<br />bisnis, wirausahawan adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah<br />wirausahawan. Wirausahawan adalah pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko,<br />yang memiliki visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.<br />Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah<br />suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar,<br />sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi<br />tantangan hidup.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-12735001689996974542010-12-09T05:18:00.000-08:002010-12-09T05:19:14.855-08:00Kewirausahaan Sejak DiniKajian menarik tentang kewirausahaan disampaikan tiga orang yang berkompeten, yaitu CEO PT Graha Layar Prima (pendiri Blitzmegaplex) Ananda Siregar, pakar kepribadian sekaligus Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa Mien Rachman Uno, dan Presiden Direktur Kiroyan Kuhon Partners/PT Komunikasi Kinerja, Noke Kiroyan.<br />Gambaran singkatnya, menanamkan jiwa kewirausahaan adalah dengan melakukan perubahan mental dan sikap yang dapat dilakukan sejak dini, tanpa mempertentangkan apakah kemampuan berwirausaha itu berkat bakat (terlahir) atau hasil pendidikan (terdidik). Selain itu, pendidikan dapat menjadi faktor pendorong kesuksesan berwirausaha atau sebaliknya.<br />Kewirausahaan Dibina sejak Dini Dibutuhkan Perubahan Mental Jakarta, Kompas - Jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship dapat dibina atau ditanamkan sejak kecil. Kewirausahaan lebih kepada menggerakkan perubahan mental. Tidak perlu dipertentangkan apakah kemampuan wirausaha itu berkat bakat (terlahir) atau hasil pendidikan (terdidik). Demikian antara lain terungkap dalam Parenting Seminar yang diselenggarakan Universitas Paramadina, Sabtu (1/3). Hadir sebagai pembicara, CEO PT Graha Layar Prima (pendiri Blitzmegaplex) Ananda Siregar, pakar kepribadian sekaligus Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa Mien Rachman Uno, dan Presiden Direktur Kiroyan Kuhon Partners/PT Komunikasi Kinerja, Noke Kiroyan. Mien Uno mengatakan, untuk menjadi wirausahawan andal, dibutuhkan karakter seperti pengenalan terhadap diri sendiri (self awareness), kreatif, mampu berpikir kritis, mampu memecahkan permasalahan (problem solving), dapat berkomunikasi, mampu membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu (time orientation), empati, mau berbagi dengan orang lain, mampu mengatasi stres, dapat mengendalikan emosi, dan mampu membuat keputusan. Karakter-karakter tersebut dapat dibentuk melalui pendidikan sejak dini. ”Untuk mendidik anak menjadi seorang wirausahawan tidak dalam hitungan satu, dua, dan tiga, melainkan sebuah proses panjang. Dalam proses tersebut, orangtua perlu mengambil peranan,” ujarnya. Orangtua perlu menyupervisi anak dengan memberikan contoh yang baik dan menjaga agar ucapan sama dengan tindakan. Selain itu, orangtua ikut memotivasi anak, mengevaluasi mereka, dan memberikan apresiasi atas kerja keras anak. Selama proses tersebut, orangtua dapat mengamati kecenderungan sang anak. Perubahan mental Hal senada diungkapkan Noke Kiroyan. Bagi Noke, kewirausahaan lebih soal menggerakkan perubahan mental. Dia sendiri berpendapat tidak perlu dipertentangkan kewirausahaan itu sesuatu yang dapat dipelajari atau didapatkan sebagai bakat secara genetis. Pada dasarnya, apa yang disebut ”bakat” sebetulnya dapat saja merupakan pengaruh lingkungan dan hasil pendidikan. Pendidikan, bagi sebagian orang, bisa menjadi faktor pendorong kesuksesan berwirausaha atau sebaliknya. ”Seseorang tidak perlu predikat sarjana untuk menjadi pengusaha, tetapi dengan latar belakang pendidikan akademik, saya menduga banyak peluang akan terbuka karena lebih luas wawasannya dalam melihat peluang,” ujarnya. Sebaliknya, kata Noke, dengan pendidikan tinggi, seseorang dapat saja malah enggan mengambil risiko. Dalam pendidikan bisnis, misalnya, individu justru belajar menghindari risiko. Padahal, kewirausahaan itu sangat identik dengan mengambil risiko, menciptakan hal-hal baru, baik berupa produk, proses, atau cara pandang baru, serta melihat peluang yang belum dilihat orang lain. Negara berkembang justru potensial sebagai tempat mengembangkan kreativitas dan usaha-usaha baru. Terlebih lagi, Indonesia sangat kaya akan potensi sumber daya, baik alam, budaya, maupun manusia. Pengusaha muda Ananda Siregar meyakini, kewirausahaan diawali dengan sikap (attitude). Individu harus memiliki keyakinan bahwa tak ada yang mustahil. ”Yang dibutuhkan ialah sikap can do. Menjadi wirausahawan lebih merupakan cara pandang, pikir, dan sikap bahwa semua hal dapat dipelajari. Kewirausahaan tidak sekadar keterampilan teknis,” ujarnya. Semasa Ananda kecil, sang ayah suka bercerita tentang kesuksesan dan keberanian para pengusaha membangun bisnisnya(INE.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-40487890427795725892010-12-09T05:09:00.000-08:002010-12-09T05:10:28.270-08:00SEBAB KEGAGALAN USAHASebab – sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:<br />- Kurang ulet dan cepat putus asa<br />- Kurang tekun dan kurang teliti<br />- Tidak jujur dan kurang cekatan<br />- Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha<br />- Kurang inisiatif dan kurang kreatif<br />- Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman<br />- Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang<br />- Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen<br />- Pelayanan yang kurang baik<br />- Banyaknya piutang ragu – ragu<br />- Banyaknya pemborosan dan penyimpangan<br />- Kekeliruan menghitung harga pokok<br />- Menyamakan perusahaan sebagai badan social<br />- Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan<br />- Kemacetan yang sering terjadi<br />- Kurangnya pengawasanALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-2642995571227251812010-12-09T05:07:00.001-08:002010-12-09T05:07:57.365-08:00KEBERHASILAN BISNISKeberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:<br />a. Sikap dan perilaku disiplin, merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang didalam<br />berwirausaha.<br />b. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari<br />perusahannya atau bisnisnya.<br />c. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.<br />d. Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa<br />gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada<br />sebelumnya.<br />e. Inovatif, yaitu merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide – ide<br />yang dapat dijual.<br />f. Mandiri dan realistis, artinya bahwa kwberhasilan eorang wirausaha datangnya dari diri<br />sendiri dan ide yang realistis dan bukan dari orang lain.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-16965690535246362802010-12-09T05:04:00.001-08:002010-12-09T05:04:38.123-08:00ETIKA WIRAUSAHA1. Gejala tidak jujur di masyarakat<br />Merosotnya rasa solidaritas, tanggung jawab social , dan tingkat kejujuran dikalangan<br />kelompok bisnis dan anggota masyarakat, merupakan gejala umum, dan meruntuhkan<br />teori – teori soliditas, likuiditas, bonafiditas, yang menyangkut kepercayan , bisa<br />dipercaya dari segi moral, segi keuangan, tepat bila berjanji. Dalam dunia bisnis,<br />semua orang tidak mengharapkan memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya.<br />Praktek manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi moral yang tinggi. Moral dan<br />tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri.<br />2. Pengertian etika<br />Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang<br />dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku<br />standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang<br />menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur,<br />saingan dan sebagainya. Orang – orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam<br />berbagai aktivitasnya di masayarakat.<br />3. Keuntungan menjaga etika<br />Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi<br />perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian<br />kegiatan bisnis, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai<br />perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam<br />jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi<br />sebuah perusahaan.<br />4. Konsumerisme<br />Konsumerisme adalah gerakan protes dari para konsumen atau masyarakat, karena<br />perlakuan para pengusaha/wirausaha yang kurang baik dalam melayani konsumen.<br />Artinya bahwa konsumerisme ialah suatu tindakan dari individu atau organisasi<br />konsumen, lembaga pemerintah dan perusahaan sebagai jawaban ketidakpuasan yng<br />diterima dalam hubungan dengan jual beli<br />Hak – hak konsumen :<br />- Hak untuk memilih, jangan hanya ditawarkan komoditi satu jenis saja, tanpa ada<br />pilihan<br />- Konsumen berhak memperoleh informasi dari produsen, terhadap barang yang<br />akan dibeli, baik mengenai bahan, cara pemakaian, daya tahan, dsb.<br />- Jika ada keluhan konsumen, harus didengar. Jika ada tuntutan konsumen harus<br />segera diperhatikan oleh produsen<br />- Apabila konsumen menggunakan produk, harus dijaga keselamatan konsumen,<br />jangan sampai barang yang telah dibeli membahayakan konsumen terutama dalam<br />hal mainan anak – anak , atau obat.<br />5. Masalah polusi<br />Green Marketing adalah mendesain kegiatan marketing untuk melestarikan<br />lingkungan, agar menimbulkan citra baik terhadap perusahaan. Usaha melestarikan<br />lingkungan ini bisa berbentuk kegiatan menanam pepohonan dilingkungan<br />perusahaan, mengolah air limbah sebelum dibuang ke selokan /sungai , memberi filter<br />udara pada cerobong asap pabrik, mengurangi polusi tanah, dengan recycling atau<br />mengolah kembali sampah yng dihasilkan pabrik dsb. Para pengusaha berkeyakinan<br />bahwa kebijaksanaan green marketing yang dilancarkan oleh perusahaan , akan<br />berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen terhadap suatu produk.<br />6. Budaya perusahaan<br />Untuk menanamkan kebiasaan baik pada karyawan, maka perlu dikembangkan budaya<br />perusahaan dalam sebuah organisasi. Budaya Perusahaan ialah karakteristik suatu<br />organisasi perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma –<br />norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran perusahaan. Jika pada sebuah<br />perusahaan ada kebiasaan – kebiasaan yang kurang baik, ini harus cepat diubah.<br />Kemampuan mengubah budaya perusahaan merupakan kunci keberhasilan menyusun<br />dan melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan. Dalam hal ini, contoh atau<br />suri tauladan dari unsur pimpinan sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya<br />perusahaan.<br />Oleh sebab itu pengembangan budaya perusahaan hrus dilakukan , karena sangat<br />bermanfaat untuk : meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen<br />bersama, stabilitas internal perusahaan, pengendalian sifat – sifat yang kurang baik,<br />dan akhirnya akan menjadi pembeda satu perusahaan dengan perusahaan lain, dan<br />akhirnya akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan perusahaan.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-32852528438900951672010-12-09T05:00:00.000-08:002010-12-09T05:01:15.718-08:00JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES1. Mau bekerja keras<br />Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang. Sikap kerja keras harus<br />dimiliki oleh seorang wirausahawan. Dalam hal ini, unsur disiplin memainkan peranan<br />penting.<br />2. Bekerjasama dengan orang lain<br />Perbanyaklah teman dengan orang – orang dibawah ataupun dengan orang – orang diatas<br />kita. Seorang wirausahawan yang mudah bergaul, disenangi oleh masyarakat, sehingga<br />memudahkannya bekerja sama dalam mencapai keberhasilan.<br />3. Penampilan baik<br />Pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang di mana – mana dan akan sukses bekerja<br />sama dengan siap saja.<br />4. Yakin<br />Kita harus memiliki keyakinan diri, bahwa kita akan sukses melakukan suatu usaha,<br />jangan ragu dan bimbang. Self confidence ini diimplentasikan dalam tindakan sehari –<br />hari, melangkah pasti, tekun, sabar, tidak ragu – ragu.<br />5. Pandai membuat keputusan<br />Jika anda dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka buatlah pertimbangan yang<br />matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta pendapat orang lain, setelah itu<br />ambil keputusan, jangan ragu – ragu.<br />6. Mau menambah ilmu pengetahuan<br />Pendidikan ini bukan berarti harus masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikan dalam<br />bentuk kursus – kursus, penataran di kantor, membaca buku dsb.<br />7. Ambisi untuk maju<br />Orang – orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak<br />berhasil dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, biasanya banyak berhasil dalam<br />kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita<br />harus mampumelihat ke depan dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam –<br />idamkan.<br />8. Pandai berkomunikasi<br />Pandai berkomunikasi berarti pandai mengorganisasi buah pikiran ke dalam bentuk<br />ucapan – ucapan yang jelas, menggunakan tutur kata yang enak didengar, mampu menarik<br />perhatian orang lain. Komunikasi yang baik, diikuti dengan perilaku jujur, konsisten<br />dalam pembicaraan akan sangat membantu seseorang dalam mengembangkan karir masa<br />depannya.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-21850803465192039182010-12-09T04:58:00.000-08:002010-12-09T04:59:04.616-08:00KEGAGALAN WIRAUSAHAWANPenyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara<br />lain:<br />1. Kurangnya dana untuk modal<br />2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis<br />3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang<br />4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.<br />Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya<br />terbagi menjadi dua, yaitu :<br />1. Kegagalan yang dapat dihindarkan<br />Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat<br />diantisipasi sebelumnya<br />Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang<br />kurang baik, dll<br />2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan<br />Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,<br />peperangan, kebakaran, kecelakaan.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-417225808225125252010-12-09T04:57:00.000-08:002010-12-09T04:58:11.518-08:00KEBERHASILAN WIRAUSAHAWANUntuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang<br />berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi<br />tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan<br />adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.<br />Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam,<br />ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam<br />mengembangkan profesinya, yaitu:<br />a. Kerja keras<br />Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang<br />sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.<br />b. Kerjasama dengan orang lain<br />Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai<br />langkah pertama untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati,<br />mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang<br />merugikan orang lain.<br />c. Penampilan yang baik<br />Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin<br />d. Yakin<br />Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju<br />dan dilandasi ketekunan serta kesabaran<br />e. Pandai membuat keputusan<br />Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative<br />sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil<br />keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.<br />f. Mau menambah Ilmu pengetahuan<br />Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang<br />wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha<br />g. Ambisi untuk maju<br />Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan.<br />Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang<br />baik<br />h. Pandai berkomunikasi<br />Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan,<br />jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain<br />menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-66866624767774546552010-12-09T04:54:00.000-08:002010-12-09T04:55:42.773-08:00WiraswastaWiraswasta terdiri dari tiga kata: wira, swa dan sta, masing – masing berarti, wira<br />adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan dan memiliki keagungan watak ; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri. Bertolak dari ungkapan etimologis diatas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan,serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. (WAsty Sumanto, 1984:43)<br />Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun<br />daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi<br />pemerintah atau instansi social. Dan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat) manusia – manusia wiraswasta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan batin.<br />Istilah wiraswasta sama saja dengan wirausaha, walaupun rumusannya berbeda – beda tetapi isi dan karakteristiknya sama. Namun ada perbedaan focus antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih focus pada obyek, ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-66200638359922515452010-12-09T04:51:00.001-08:002010-12-09T04:51:56.071-08:00KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWANa. Sikap dan Perilaku Disiplin<br />Sikap dan perilaku disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang di<br />dalam berwirausaha. Menurut Murphy dan Peck, bahwa guna mencapai sukses dalam<br />karir seseorang harus dimulai dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri,<br />membuat keputusan, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.<br />b. Komitmen Tinggi<br />Seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya . Artinya<br />seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya atau<br />bisnisnya<br />c. Jujur<br />Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana<br />adanya.<br />Akibat yang di terima kalau orang tidak jujur di dalam berwirausaha:<br />1. Tidak dipercaya masyarakat konsumen<br />2. Menjadi rendah diri dan rasa malu<br />3. Mudah tersinggung atau emosi<br />4. Cepat iri dan dengki<br />5. Suka dendam<br />6. Prasangka buruk dan dusta<br />7. Tidak punya teman<br />8. Kehancuran dalam usahanya<br />Empat (4) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju (menurut Stephen Covey,<br />dalam bukunya The First Thing’ First):<br />1. Self awareness adalah sikap mawas diri<br />2. Cousience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak<br />baik, seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup<br />3. Independent Will adalah pandangan independent untuk bekal bertindak dan kekuatan<br />untuk mentrandensi<br />4. Creatif Imagination adalah berfikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan<br />masalah dengan imajinasi, khayalan serta adaptasi yang tepatALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-79367906537606555092010-10-20T09:18:00.000-07:002010-10-20T09:20:38.294-07:00Tidak Beri Kompensasi, Perusahaan Batu Bara DidemoPangkep, 4 oktober 2010.<br />Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam LPSED kembali berunjuk rasa di kantor PT. Safari utama, terkait pertambangan Batu Bara di atas lahan seluas dua hektar, di desa baring kecamatan segeri kabupaten Pangkep, yang dikelola perusahaan tersebut tanpa memberi kompensasi kepada pemilik lahan. Dalam orasinya mereka menuntut pihak perusahaan membayar kompensasi terhadap pemilik lahan bernama Beddu Bin Tanjengan sesuai surat perjanjian yang dibuat sejak awal, serta melibatkannya dalam perhitungan perton Batu Bara yang selama ini tidak pernah terjadi.<br /><br />Mahasiswa juga meminta dihetikannya pertambangan Batu Bara tersebut, karena pihak perusahaan dinilai tidak dapat mengelola dengan baik, dengan rusaknya lingkungan sekitar.<br /><br />Mahasiswa sempat meyegel tempat tersebut serta menutup jalan sambil membakar ban bekas sebagai bentuk kekecewaan belum dipenuhinya tuntutan mereka.<br />Syarif. <br /><br />Sumber: www.makassartv.co.id <br />Analisis:<br />Dalam hal ini, PT Safari Utama telah bersalah karena seharusnya sebagai timbal balik atas proses produksi yang sedang dijalankannya, PT Safari Utama harus memberikan kompensasi kepada pemilik lahan karena bagaimanapun PT Safari Utama telah mengambil sumber daya Batu Bara dari lahan yang bukan miliknya. Selain itu juga PT Safari Utama telah melanggar kesepakatan perjanjian yang telah dibuat sejak awal dengan pemilik lahan dan juga telah tidak melibatkan dalam perhitungan produksi sumber daya Batu Bara sehingga PT Safari Utama sudah tidak menghargai perjanjian yang telah disepakati. Dan juga dalam proses produksinya PT Safari Utama tidak mengelola lahan sumber daya dengan tidak baik, yaitu dengan rusaknya lingkungan sekitar lahan pertambangan. <br />Dalam tujuan dari digunakannya administrasi kompensasi yang baik, PT Safari Utama dalam proses produksinya sudah tidak menjamin keadilan, tidak mengahargai perilaku yang diinginkan, dan tidak memenuhi peraturan-peraturan legal. Tidak menjamin keadilan karena PT Safari Utama tidak memberikan kompensasi yang seharusnya diberikan oleh pemilik lahan. Kemudian tidak menghargai perilaku yang diinginkan karena pada kesepakatan perjanjian dari awal, PT Safari Utama telah melanggarnya dengan tidak memberikan kompensasi dan juga tidak melibatkan dalam perhitungan pertambangan Batu Bara. Dan juga tidak memenuhi peraturan legal karena dalam proses produksinya PT Safari Utama telah melakukan perusakan lingkungan sekitar lahan pertambangan padahal pemerintah telah membuat peraturan tentang perusakan lingkungan.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-2283957056288086412010-10-20T09:07:00.000-07:002010-10-20T09:14:43.679-07:00Penyiapan Sumber Daya Manusia (DM) Industri Manufaktur: Peluang & Tantangan di Era CAFTA (China-Asean Free Trade Agreement)Akhir-akhir ini Indonesia sedang dibanjiri dengan produk-produk luar negeri yang secara tidak langsung sangat berdampak pada perindustrian Indonesia sendiri. Banyak perindustrian yang harus bersaing untuk menarik para konsumen untuk menggunakan produk dalam negeri. Salah satu industri/manufakturing yang merasakan dampak/impact yang sedemikian hebat dengan adanya CAFTA ini adalah industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Bea masuk 0% dari China berdasarkan perjanjian FTA China-ASEAN yang telah ditandatangani tahun 2005,mau tidak mau akan memberikan dampak serius bagi pasar domestik. Hingga saat ini pun China telah menguasai 15% pasar TPT domestik. Apabila dari China tetap dipertahankan 5%, maka API memperkirakan lonjakan impor TPT dari China bias dipertahankan dengan pertumbuhan sekitar 20-30% per tahun Sampai dengan tahun 2012. Namun dengan tarif 0% sesuai CAFTA jika diberlakukan maka sudah dapat dipastikan lonjakan impor dari China akan lebih sulit untuk dikendalikan. <br />Meskipun demikian, terdapat pula peluang-peluang yang tidak boleh diabaikan. Recovery ekonomi negara-negara maju diharapkan kembali meningkat, sehingga meningkatkan ekspor TPT Indonesia ke negara-negara tersebut. Perjanjian-perjanjian dagang yang sudah ditandatangani, diharapkan tidak hanya meningkatkan impor dari negara-negara partner saja melainkan juga mampu meningkatkan penetrasi pasar di negara-negara partner. <br />Namun dengan semakin ketatnya persaingan di pasar global ini, maka faktor daya saing tetap menjadi kunci utama keberhasilan tersebut. Perindustrian kita masih belum lepas dari masalah-masalah yang menjadi titik lemah daya saing industri. Maka, untuk meningkatkan daya saing industri di pasar internasional, masalah-masalah tersebut perlu segera mendapatkan penanganan serius. <br />Khusus di sektor ketenagakerjaan atau Sumber Daya Manusia, pengelolaan ketenagakerjaan masih terpaku pada penetapan upah minimum atau UMR. Aspek produktifitas belum mendapat perhatian serius. Pekerja hanya melihat upah hanya dari sisi jam kerja. Sedangkan pengusaha melihat upah dari produktifitas. <br />Sementara itu, ILO mencatat bahwa produktifitas tenaga kerja Indonesia masih berada di peringkat 59 dunia jauh di bawah produktifitas tenaga kerja negara-negara pesaing. Sebagai perbandingan, Thailand berada di peringkat 27, Korea peringkat 29, dan China peringkat 31. <br />Salah satu penyebab rendahnya tingkat produktifitas tenaga kerja di Indonesia adalah tingginya angka pengangguran di Indonesia. Menurut Depdiknas, pengangguran Sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang. Di sisi lain para Head Hunter dan HRD Officer mengeluhkan sulitnya mendapatkan tenaga kerja terdidik di Indonesia. Ternyata terdapat fenomena bahwa para lulusan perguruan tinggi hanya berminat pada perusahaan besar dan menengah yang jumlahnya sangat terbatas. Sementara perusahaan berskala kecil dan menengah jumlahnya lebih dari 40 juta, namun tidak sanggup memberi gaji besar sehingga para lulusan perguruan tinggi memilih menganggur, sehingga jumlah pengangguran terdidik pun setiap tahun bertambah. Namun, banyak juga perusahaan yang mengeluhkan rendahnya kompetensi para lulusan/pelamar kerja dibandingkan standart atau spesifikasi kompetensi yang dibutuhkan. <br />Tidak heran, bila pada akhirnya diperoleh kesimpulan bahwa selain produktifitas, tingkat kompetensi tenaga kerja/SDM di Indonesia pun pada umumnya masih rendah. Pembinaan keahlian dan produktifitas masih lebih banyak dilakukan oleh perusahaan dimana tenaga kerja tersebut bekerja. Bagi perusahaan-perusahaan besar yang memiliki pengembangan tenaga kerja hal tersebut tidak menjadi masalah. Namun, bagi perusahaan kecil menengah memperoleh tenaga kerja terampil dengan produktifitas tinggi masih sangat sulit. Kesulitan ini pula yang dialami oleh PT. PISMATEX (Integrated Textile Industry). <br /><br />Penyiapan SDM PT. Pismatex dalam Merespon Tantangan Globalisasi CAFTA<br />PT. PISMATEX, awalnya adalah sebuah pertenunan traditional (ATBM) milik perorangan yang didirikan di Pekalongan sekitar tahun 70an (+/-1972). Seiring dengan perkembangannya khususnya dalam mengembangkan brand unggulan yaitu Sarung GAJAH DUDUK perusahaan ini berkembang lebih modern dan beralih ke ATM (Alat Tenun Machinal) dengan kapasitas produksi yang terus meningkat. Tidak hanya dari sisi teknologinya saja di sisi organisasi dan manajemen pun terus berkembang hingga di tahun 1994 beralih menjadi Perseroan Terbatas dan dalam pengelolaannya pun berangsur-angsur berubah menuju lebih profesional. Kapasitas produksinya sekarang sudah mencapai 650.00 kodi/tahun dengan 1.450 unit mesin dan didukung oleh + 3.500 karyawan. <br />Tahun 1995 mulai menjajaki pengembangan bisnisnya dengan pendirian PT. PISMA PUTRA TEXTILE (Spinning & TFO) dan mulai operasional di awal tahun 2000. Saat inipun PT. PISMA PUTRA TEXTILE sudah berkembang dari kapasitas 15.000 spdl menjadi 60.000 spdl.<br />Sekitar tahun 2003 PT. PISMATEX juga mulai merambah ke industri garmen, walaupun untuk saat ini masih didominasi dengan produk-produk busana muslim. <br />Sebuah proses perjalanan panjang yang pada akhirnya mengantar PT. PISMATEX menjadi sebuah indutri textile terpadu (integrated) yang tetap exist serta terus berkembang hingga saat ini. <br />Dan dengan adanya CAFTA sekarang ini PT. PISMATEX pun mau tidak mau harus siap menerima kondisi ini dengan tetap optimis sebagai suatu tantangan (challenge). Karena kami yakin IN A CHALLENGE THERE WOULD BE A CHANCE. <br />RECRUITMENT sebagai Gerbang Mendapatkan SDM Handal <br />Keberhasilan PISMA bukan suatu proses serta merta tanpa perjuangan dan usaha. Pasangsurut, keberhasilan-kegagalan, pembelajaran dan pembenahan, hingga kemauan untuk senantiasa beradaptasi dengan situasi yang terus berubah. Only a company can addapt to development of market will be able to make the challenge becames chance. Mengingat CAFTA dan era perdagangan global merupakan sebuah CHALLENGE (tantangan) bagi PISMA GROUP, maka persiapan untuk menghadapinya sudah dilakukan jauh sebelumnya. Kami terus berbenah diri dan pada awal tahun 2009 Manajemen PISMA GROUP mencanangkan PROGRAM PERUBAHAN ke seluruh unit-unit bisnisnya. Hanya dengan menerima perubahan dan mau berubah kita akan survive, tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali PERUBAHAN itu sendiri. <br />Salah satu yang kami siapkan adalah dari sisi human atau SDMnya. Untuk bisa exist di era perdagangan bebas CAFTA, PISMA GROUP tentu harus disupport oleh tenaga-tenaga yang tepat dan kuat. Maka target yang ditetapkan pun tidak main-main “The Right Man on The Right Place, and based on The Right COMPETENCE”. Begitu consent-nya perusahaan terhadap faktor SDM, karena kami yakin dalam sebuah organisasi MANUSIA bukan hanya sekedar FAKTOR melainkan AKTOR. <br />Sebuah Organisasi tentu memiliki OBJECTIVE pertumbuhan yang ingin dicapai, STRATEGI yang dipilih untuk mencapainya, dan SISTEM yang mengawal jalannya. Namun untuk mencapai Objective tersebut, untuk memilih dan menetapkan Strategi yang tepat, serta menjalankan Sistem dengan baik diperlukan individu-individu yang KOMPETEN di dalamnya. Disitulah peran penting faktor MANUSIA sebagai AKTOR PELAKSANA. Sebagai partner strategis perusahaaan Departemen HRD ditantang untuk bisa mendapatkan, menempatkan, dan mengembangkan SDM yang berkompetensi tinggi. <br />KOMPETENSI itu sendiri terdiri dari PENGETAHUAN (knowledge), KETRAMPILAN (Skill), dan SIKAP (Attitude). Ketiga faktor ini mempunyai peran yang sama pentingnya untuk bisa menghasilkan output berupa KINERJA yang maksimal sehingga mendorong tercapainya Objective perusahaan. Di dunia pendidikan pada umumnya membekali kita dari sisi Pengetahuan (Knowledge) dan Ketrampilan (Skill), itupun umumnya lebih menitikberatkan pada hard skill (ketrampilan teknikal). Sementara, untuk ketrampilan personal, ketrampilan bisnis, dan SIKAP (ATTITUDE) justru harus kita gali sendiri, atau pada akhirnya menjadi beban perusahaan untuk melengkapi dan mengembangkannya. <br />Mengelola SDM (yang notabene adalah MANUSIA, benda hidup, makhluk ciptaan Tuhan, lengkap dengan kompleksitas unsur-unsur humanist yang melekat pada dirinya) juga mempunyai keunikan dan tingkat kesulitan tersendiri. Mereka bukan mesin atau computer yang bersifat pasti. Untuk itu, perlu diciptakan suatu sistem yang tepat untuk mengelola keragaman yang dibawanya untuk menghasilkan output yang searah dan selaras bagi kedua belah pihak, yaitu bagi mereka sendiri dan juga bagi organisasi/perusahaan. <br /><br />Sumber: Makalah disampaikan dalam Kuliah Umum Penyiapan SDM Industri Manufaktur: Peluang dan Tantangan EraCAFTA" yang diselenggarakan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (TK FTIUII), 17 Februari 2010 oleh Tanti Syachroni Direktur HRD & GA PT. PISMA Group Surabaya (http://fit.uii.ac.id)<br /><br />Latar Belakang<br /> Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memerlukan pembangunan-pembangunan diberbagai sektor. Bukan hanya pada sector infrastruktur tetapi masih banyak lagi salah satunya adalah sumber daya, baik sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM). Kedua sumber tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Khususnya sumber daya manusia pada masyarakat Indonesia yang dirasa masing kurang.<br /> Manajemen sumber daya manusia adalah mencakup sumber daya manusia dengan organisasinya. Pentingnya dikelola secara baik adalah karena manusia selalu berperan aktif dan dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia adalah perencana, pelaku yang sekaligus juga merupakan penentu tujuan organisasi.<br />Memasuki tahun 2010 kita disambut dengan satu issue besar yang sudah membuat gerah sekian banyak industrialisasi kita, yaitu adanya CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agrrement). Serbuan produk China yang membanjiri pasar global sejak tahun 1990-an mendorong turunnya harga barang konsumen di pasar global. Bukan hanya barang-barang konsumen berteknologi rendah dan padat karya, namun juga barang-barang canggih dengan teknologi tinggi, seperti komputer dan handphone. Akibatnya, industrialist di negara-negara maju yang memiliki sektor industri yang kuat serta teknologi tinggi pun semakin gerah melihat serbuan produk China. Demikian halnya yang dirasakan oleh industrialis kita ketika melihat dengan kasat mata semakin membanjirnya produk-produk China hampir menguasai seluruh pasar modern maupun tradisional, di perkotaan maupun di pedesaan. <br /><br />Ulasan<br /> Dalam mengahadapi era CAFTA, maka hal yang terpenting yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan adalah menyiapkan SDM yang kompeten dan tangguh yang dapat bersaing dengan SDM dari luar. Karena SDM adalah suatu yang paling utama bagi kemajuan dan kelangsungan dari sebuah perusahaan. Mempersiapkan SDM diawali dengan proses pencarian individu-individu yang kompeten yang didapatkan dari jalur pendidikan (untuk memperoleh Skill dan pengetahuan) dan dari dalam diri kita sendiri (mengembangkan positive Attitude). Mempersiapkan SDM dapat dimulai dari sumber daya manusia yang sudah ada, kemudian diberikan pelatihan dan pendidikan karena dengan tersebut juga dapat mempermudah perusahaan sehingga bukan hanya mencari tapi juga perusahaan dapat membantu pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia yang tangguh.<br /> Selain itu dalam hal ini pemerintah harus ikut campur dalam pemberian fasilitas seperti pengembangan usaha-usaha khususnya usaha kecil menengah. Karena usaha kecil menengah masih banyak terbentur diberbagai aspek bukan hanya mengahadapi era CAFTA seperti masalah ketersediaan modal, pemasaran, serta juga izin usaha. Karena dengan begitu Negara juga mendapatkan timbal balik yang dapat membangun bangsa. <br />Pendidikan juga sangat berperan penting dalam pembangunan bangsa, karena banyak masyarakat Indonesia yang merasa pendidikan sampai SMA sudah cukup. Padahal dengan masyarakat Indonesia mempunyai pendidikan yang tinggi, mereka mempunyai SDM yang mumpuni untuk bersaing dan juga dapat membuat suatu lapangan kerja sendiri. Oleh karena itu dengan bantuan pemerintah, lulusan-lulusan muda dapat lebih berani dalam membuat usaha karena dapat jaminan langsung dari pemerintah. Sehingga para lulusan-lulusan muda Indonesia tidak kan banyak menjadi lulusan terdidik yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-25033452864304105012010-10-06T03:20:00.000-07:002010-10-06T03:22:22.888-07:00Menumbuhkan Jiwa KewirausahaanDalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa, serta ketekunan berusaha. Sebab seorang pewirausaha haruslah berjiwa pionir sejati. Artinya, syarat untuk menjadi pewirausaha yang berhasil itu harus mampu membuat perencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses.<br />Memupuk kebiasaan berpikir positif merupakan hal penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha. Sebagaimana diketahui bahwa tak seorangpun pebisnis sukses di dunia ini yang tidak pernah gagal. Disamping profesional, memiliki etos kerja dan dedikasi yang tinggi, mereka juga selalu mampu bangkit ketika mengalami kegagalan. Bila kita selalu dapat berpikir positif, tentu saja kita juga mampu menjadikan setiap kegagalan sebagai motivasi untuk terus bergerak maju.<br />Memupuk kemampuan mencetak laba adalah bagian dari upaya-upaya menumbuhkan jiwa wirausaha. Untuk itu kita harus belajar tentang bagaimana melakukan pemasaran yang baik dan juga meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan manajemen keuangan. Sebab dalam dunia usaha, keuntungan sekecil apapun sangat penting untuk memperkuat stabilitas sekaligus untuk melakukan ekspansi usaha.<br />Mengembangkan rasa empati atau kepedulian juga penting berkenaan dengan usaha menumbuhkan jiwa wirausaha. Rasa empati yang tinggi akan membantu kita menghasilkan karya yang tidak hanya dapat dinikmati dan menguntungkan diri sendiri tetapi juga dapat dinikmati dan menguntungkan sesama.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-35760615852250838992010-10-06T03:18:00.001-07:002010-10-06T03:18:54.060-07:006 Hakekat Penting KewirausahaanDari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting<br />kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :<br />1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).<br />2.Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).<br />3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).<br />4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).<br />5.Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.<br />6.Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-17906515900495409462010-10-06T02:55:00.000-07:002010-10-06T02:56:17.782-07:00Konsep Inti KewirausahaanUntuk memahami seseorang yang memiliki karakteristik kewiraushaan , coba sdr. amati siswa yang berprestasi dan menjadi juara kelas, guru teladan, pengusaha yang berhasil, atlet yang berprestasi, bupaii yang sukses membagung daerahnya dan sebagainya.<br />Pertanyaannya mengapa mereka berhasil? Apa yang dilakukan mereka?<br />Bagaimana komitmen mereka? Bagaimagana motivasi mereka? Tujuan apa yang ingin dicapai mereka? Bagaimana cara mencapai tujuan tersebut? Kemampuan apa yang mereka miliki ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk memudahkan kita merumuskan konsep atau pengertian kewirausahaan. Pengertian kewwirausahaan sebenarnya melekat pada ciri-cirinya , yaitu setiap orang yang pandapi meraih dan menciptakan peluang. Peluang-peluang tersebut diciptakan melalui penciptaan nilai nilai tambah barang atau jasa (usaha untuk hidup) dengan cara menerapkan cirri-ciri yang melekat padanya.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-58007320837194582392010-10-06T02:51:00.000-07:002010-10-06T02:53:27.192-07:00Pengertian KewirausahaanWirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang, menentukan mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan<br />meruapakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu-ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggi selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-18445053731372411972010-10-06T02:41:00.000-07:002010-10-06T02:42:15.804-07:00TANTANGAN BERWIRAUSAHAMeskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang<br />berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis<br />sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan<br />emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi<br />wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko<br />berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan<br />emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita<br />mengharapkan mendapatkan imbalan.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-11269513716397016362010-10-06T02:28:00.000-07:002010-10-06T02:32:28.052-07:00WIRAUSAHAWirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya<br />system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung<br />kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausaha di<br />berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan<br />memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri.<br />Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil<br />dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi<br />kehidupan sosial dan perekonomian dunia.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-47150148176733125322010-05-12T19:03:00.001-07:002010-05-12T19:03:48.333-07:00Pentingnya Etika ProfesiPentingnya Etika Profesi<br />Sebuah profesi hanya mendapat kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit professional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan. Tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan mencari nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealism dan ujungujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite professional ini.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-26805138252983375672010-05-12T18:47:00.000-07:002010-05-12T18:48:20.554-07:00Prinsip-prinsip Etika ProfesiPrinsip-prinsip Etika Profesi<br />1. Tanggung Jawab<br /> Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.<br /> Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya.<br />2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.<br />3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum professional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-89706722829512059952010-05-12T18:28:00.000-07:002010-05-12T18:29:46.402-07:00Fungsi dari Kode Etik ProfesiAdapun fungsi dari kode etik profesi adalah :<br />1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.<br />2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.<br />3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang. Kode etik yang ada dalam masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode Etik Jurnalistik Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga puluh organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4317432096148871847.post-34209762152768728722010-05-12T18:27:00.000-07:002010-05-12T18:28:12.789-07:00PERANAN ETIKA DALAM PROFESIPERANAN ETIKA DALAM PROFESI<br />Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orangsaja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.<br />Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.<br />Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.ALIF FATHURROCHMANhttp://www.blogger.com/profile/07403333860772449569noreply@blogger.com1